cara mudah bikin motor kencang
ini dia tempat nya tuner
>Atas atau Bawah?
Ada
mitos beredar di kalangan penggemar ubahan mesin Yamaha Jupiter-Z.
Katanya sih nggak bisa dipapas di bagian atas. Seandainya permukaan atas
blok silinder dipangkas lebih dari 1,5 mm, permukaan penahan busing
tipis. Akibatnya, busing mudah goyang saat dipasang ke silinder head.
Namanya
juga mitos yang bahasa sederhananya bisa dibiliang konon alias kabar
angin. Mesti dibuktikan langsung supaya nggak membingungkan. “Makanya
banyak orang yang papas blok Jupiter-Z lebih dari 1,5 mm di ambil bagian
bawah. Bubut atas dianggap nggak aman,” beber Adriansyah, mekanik
Kanzen Racing Team, Jakarta.
“Bukan
itu saja problemnya kalau papas blok silinder Jupiter-Z. Hubungannya
sama rantai keteng,” tambah Abdul Malik, tunner Yamaha Tunggal Jaya,
Serang, Banten.
Coba
dilacak dulu kenapa mesti papas blok silinder. Salah satu alasan
utamanya adalah untuk meningkatkan kompresi. Bisa dipapas 1 mm, tanpa
berpengaruh sama kerja rantai keteng. “Masalahnya berbeda kalau dipapas
lebih dari 1 mm. Pastinya gigi sentrik ganti pakai punya Yamaha Vega,”
bilang Malik yang asli Betawi.
Setelah
dipapas lebih dari 1 mm, panjang rantai ketang Jupiter-Z jadi
persoalan. Rantai kepanjangan kalau masih pakai rantai bawaan. “Rantai
keteng Jupiter-Z 86 mata. Kalau Vega-R, ukurannya 84. Itu problem yang
sebenarnya,” ungkap Malik.
Silakan
bubut lebih dari 1 mm. Kata Malik ada yang cari aman kalau papas sampai
2 mm. Paling aman dikurangi 1 mm bagian atas dan 1 mm bagian bawah
blok. “Cuma cari aman. Kalau 2 mm di bagian bawah blok terlalu mepet
sama crankcase,” ujar Malik yang berambut kriting.
>Rantai Keteng Substitusi
Akibat
memapas silinder drastis dan naik stroke, blok silinder berubah ukuran.
Bisa berkurang atau malah bertambah panjang. Akibatnya, rantai keteng
standar tentu sudah tidak bisa dipakai lagi. Solusinya harus subtitusi
pakai punya motor lain.
Efek
papas silinder, tidak repot cari gantinya. “Keteng standar masih bisa
dipakai, tinggal cari setingan. Bisa dicari pada mendemnya kepala
piston, atau ngencengin tensioner. Yang pasti, dicari agar nggak
kendur,” terang Ahon, mekanik handal khusus motor korek 4-tak from
Depok.
Ada
langkah efektif dibanding pusing cari setingan di langkah piston atau
utak-atik tonjokan tensioner. Maksudnya tentu biar rantai enggak kendur.
“Misal di Jupiter, tinggal ganti pakai satu set punya Vega,” terang
Yong Mustafa, kiliker Kemayoran, yang juga jago bikin motor kencang drag
atau kohar alias korek harian.
Penggantian
itu harus berikut gigi sentriknya. Soalnya bukan cuma jumlah rantai
yang lebih pendek dan kecil. Gigi sentrik juga beda. “Yang sama dengan
Vega cuma Honda Grand. Kalau motor lain sama, cuma beda di panjang,”
tambah Ahon lagi.
Nah,
untuk motor yang naik stroke, persoalannya pasti mencari rantai keteng
lebih panjang. “Naik stroke di atas 10 mm, lazimnya pakai punya Tiger,
Karisma atau Satria F-150. Itu bisa diterapkan untuk banyak motor.
Termasuk Mio yang mau naik stroke. Soalnya, jumlah mata rantai keteng
Karisma atau Tiger lebih dari 92 mata,” beber Adlan Songa, mekanik Putra
Zidan di Jl. Joglo, Tangerang.
Sementara,
untuk motor Suzuki, Smash bisa ambil punya Shogun 125. Kan jumlah mata
rantai keteng Smash hanya 88 mata. Kalau butuh lebih panjang, bisa ambil
punya Shogun yang 92 mata,” papar Herman Lo, nama lain Ahon.
Pas
ketemu persoalan kebutuhan keteng nanggung, diakali dengan pemotongan
jumlah mata. “Standarnya kurang panjang, sementara kalau ganti malah
jadi kepanjangan, maka bisa dipotong. Seperti mata rantai biasa, minimal
2 mata,” terang Ahon yang juga sering naikin stroke.
Ada
juga kiat Ahon lain. Substitusi bisa diambil dari rantai standar bekas
yang sudah agak molor. “Nah, kadang justru pas. Saya sering berburu
rantai keteng bekas, tapi yang nggak kendur banget lho,” papar mekanik
berambut lurus ini.
>Obat Kompresi Bocor
Pengguna
Suzuki Satria F-150 yang sudah melakukan bore up seringkali mengalami
bocor kompresi. Kejadian ini begini langganan menimpa mereka yang sudah
aplikasi piston Scorpio atau bore up hingga 190 cc.
"Hal
itu karena bocor di bagian paking jika masih ngotot mengandalkan
material standar," kata Didi Nurhadi, mekanik D2M di Jl. Kapin, No.1,
Kalimalang, Jakarta Timur yang sering menggarap modifikasi Satria F-150
bore up.
Setelah
meneliti beberapa masalah yang terjadi, akhirnya Didi menemukan bahan
paking yang jitu untuk mengatasi masalah tadi. Yakni, menggunakan bahan
tembaga.
"Keunggulan
menggunakan tembaga adalah lebih kuat dan lebih megang antara head dan
blok bawah. Sehingga gak bakalan bocor lagi. Tebal paking baru ini 0,9
mm dan cukup pakai satu lapis," lanjut
mekanik bujangan ini.
Sebenarnya
ketebalan itu sama dengan kondisi asli. "Tebal paking orisinal 0,9 mm
tapi 3 lapis. Nah kalau ini cukup 1 lapis dengan ketebalan sama. Paking
yang berlapis juga makin besar kemungkinan bocor," tambah pria yang
cukup disegani di komunitas drag bike Jakarta ini.
Oh,
ya! Untuk jalur olinya juga harus dipindah ke samping. "Caranya dengan
membuat jalur baru yang besar lubangnya seukuran baut 10," tambah
mekanik yang bisa dicall lebih jauh untuk urusan paking ini di nomor
0856-1093-007.
>Perlebar Lubang Crankcase
Main
bore up kalau sudah pakai piston gede, juga harus dibarengi penggunaan
boring besar. Nah, supaya boring bisa masuk ruang crankcase, tentunya
juga wajib perbesar lubang crankcase. Namun risikonya harus ngibrit ke
tukang bubut dulu.
Kalau
sudah masuk tukang bubut, butuh waktu lama buat antre. Kalau mau cepat,
harus kasih tips dulu. baru deh tambah sama biaya yang harus
dikeluarkan. Ketimbang repot, boleh coba pakai tool-kit untuk
memperbesar lubang crankcase keluaran Kawahara.Alatnya sederhana dan
bisa digunakan siapa saja. Untuk sementara baru bisa digunakan untuk Mio
atau Nouvo. “Terdiri dari as utama dan bulatan seperti piringan tapi
tebal. Untuk menggunakannya cukup dibantu bor tangan,” jelas Coki alias
Yessy Liga Siswanto, bos Kawahara.Untuk menggunakan barang yang aslinya
buatan Taiwan ini harus belah mesin dulu. Maksud utamanya untuk melepas
setang piston alias seher supaya tidak menghalangi proses pelebaran
jalan, eh maksudnya lubang crankcase. Juga lepas dulu empat baut tanam
pengikat silinder.Setelah dibelah, crankcase disatukan tanpa isi.
Dilanjut pasang tool kit bore up yang dilengkapi 4 baut yang dibenamkan
di bekas lubang baut tanam pengikat silinder. Selanjutnya tinggal pasang
gerinda tangan yang diikatkan dengan adaptor. Bila gerinda diputar,
mata bubut akan memakan daging crankcase. Namun supaya tidak terlalu
lebar, mata bubut harus diseting dulu. Info lebih jelas penggunaan
perkakas khusus seharga Rp 1 juta ini silakan main ke Kawahara Racing di
Jl. Cendrawasih, No. 6E-F,Sawah Lama,Ciputat, Tangerang.Telepon (021)
70993827.
PEMBESARAN KLEP
Pakai
klep besar sering d pakai d motor kohar sekarang.....yg tujuannya
supaya flow/aliran b.bakar k ruang bakar biar meningkat...sehingga jd
motor UUD(ujung ujungnya d adu) cz performa motor dirasa dah
naek........tapi...................
PEMBESARAN KLEP ADA BATASNYA GAN.........................BERDASAR PADA cc MOTOR ENTE.....
Kalau
pembesaran klep terlalu besar n sembarangan tanpa d ikuti perbaikan
porting seiring pembesaran klep flow bukannya bagus tp yg ad flow malah
terganggu...velocity/kecepatan b.bakar harus antara
50-80m/dtk....ngetesnya....silahkan pinjam flowbench....:D
batasan pembesaran klep bs dilihat dr diameter piston tiap motor,klep masuk batasannya 50-55% dr diameter pston....
jika
pengen torsi gede pakai klep yg 50% dr diameter pston......jika pingin
power maksimum ya 55% dr diameter pstn......tp mengorbankan putaran
bawah.....jika pingin keduanya....ambil ukuran yg paling efisien
itu kan untuk menentukan klep in........gimana ma klep ex,ap sama nentuinnya ma klep in.....tentu beda donk.....
Klep
ex bergantung pada klep in,mudahnya diameter klep ex ya dari prosentase
dr diameter klep in bukan dr diameter piston lg,cz tertuju pada sistem
pembilasan ruang bakar.khusus klep buang patokannya dari 80-85% dr
diameter klep in...
jadi ketika mesin sudah bore up..tentu harus itung ulang gan.....
smoga membantu...........
BERBENAH JALUR B.BAKAR/TRANSFER PORT 2tak.
Transfer
port 2t std kyk f1z,satria,tornado,crystal sampe rgr ma mtor jambret/rx
king dianggap bnyk lekukan g rata n d bbrapa bgian ad benjolan akibt dr
cetakan pabrikan shngga menghambat laju aliran gas segar dr ruang
crankcse yg menuju k ruang bakar.
Guna memperbaiki laju b.bakar n menambh tnaga mesin harus UUD(ujung ujungnya d oprek)wekekekek........
Ini akan menjadikan jalur bebas hambatan bagi si gas segar yg brangkat dr ruang crankcse menuju k ruang bakar.:D
ad 2 jenis transfer port yg d pakai pabrikan pmbuat mtor 2 ketuk ini.
-transfer port biasa digawangi ninja,fiz,rxz,rxking,rzr.
-transfer port dgn tmbhan boost port digawangi tornado,satria,crystal.
Bwt
pmakai mtor 2t dgn transfer port biasa kyk fiz yg bntk std kn bnyak
bnjolannya n g rata tuh.jalan kyk gni prlu dratain bkn pke aspal ato d
cor lho,tp d ratain n d gedein pake mata tuner/mata korek.udh nih,belum
sob kelar dratain lari k boring/liner yg sejalan ma transfer port kn
trllu membentuk sudut tuh,hajar jg pke mata tuner trus djadikan sudut
lancip.
Beralih k
mtor2
yg pakai boost port n ingin upgrade tnaga jg bs coy.bentuk boost port
yg sempit letaknya d liner it yg menghambat gas segar yg menuju k ruang
bakar bro.
Caranya
tinggal potong n dirucingkan seiring dgn membesarkan jg transfer area
trutama tiang yg membaginya tiang it bs ente tipis kn ato bs ente
hilangkn skalian,guna melancarkan aliran gas segar k ruang bkar shngga
akselerasi mesin jd bgus .
Trakhir smw it bth UUD(ujung ujungnya duit)bagi yg pemilik mtor tp g pny alat2.hehe.....^_^V
BORE UP HONDA 100CC PAKAI PISTON SONIC
Mendongkrak
tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak
keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena
terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan
diameter piston pengganti jadi terbatas.kalo enggak tahu cara
mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya
bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi
cepat panas.untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa
adopsi piston honda Sonic dengan diameter piston 58 – 60mm.yang mesti
dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian
crankcase juga ikut dibuka.setelah itu, bubut bagian mulut crankcase
yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap
kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.kemudian lanjut ke silinder
blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu
bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak
renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.
jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya. tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.
jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya. tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.
SATRIA FU 150; SETING KOREK HARIAN BUAT PELAJAR
Riset
ini didedikasikan untuk para pengguna FU yang masih berstatus pelajar.
Mengapa? Karena sekarang ini aku sering liat dijalan semakin banyak anak
sekolahan menggunakan FU sebagai sarana transportasi ke sekolah,
beberapa tampak masih standar, dan beberapa telah di upgrade sedikit,
seperti misalnya pasang knalpot free flow tapi tanpa diikuti langkah
lain, jadinya hanya suaranya saja yang kenceng tapi larinya kalah dengan
motor standar. Atau ada juga yang fokus ke tampilan saja dengan
mengganti pelek dengan tipe jari-jari dan memasang ban super tipis (ban
khusus drag maksudnya..), ini menurutku juga kurang baik karena klo
mesin motor sehat dan bisa kenceng tapi trus gara-gara pake ban tipis
jadi ga bisa belok saat digeber kan malah bahaya, Bro….coba banyangin,
pas lagi kebut-kebutan ma Supra x (hehehe…) dan FU berhasil melibas
dengan mudanya…tapi trus tau-tau nyungsep di tikungan karena traksi buat
menikung kurang…kan tengsin jadinya .
Nah,
buat adik-adik pelajar penggenjot FU…yang tua-tua juga boleh nyonto
ding, berikut adalah tip up-grade yang (sebagian besar) dah dipraktekin
langsung di motorku…yang jelas aku jamin dengan melakukan uipgrade
seperti ini tidak akan membuat TTM kalian terlantar,,,piss…
1.
Langkah pertama yg paling gampang, ganti Pilot jet dengan ukuran 17.5,
bisa pake punya shogun lama. Harga palingan 30rb. Klo mau lebih murah
pake merek Kitaco harnganya 17,5ribuan
2.
Lepas paking kepala silinder, pake 1 lapis aja yang tengah, langkah ini
berarti naikin rasio kompresi dari standarnya 10,2 menjadi sekitar
11,4. Langkah ini siy ke bengkel aja, misalnya sekalian pas servis
besar. Klo mau naikin kompresinya lebih tinggi lagi, paking blok bawah
bisa dilepas dan ga usah pake paking, cukup pake lem paking aja (yang
atas tetep pake 1 paking), trik ini dah dicoba mekanik jogja dan
terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli.
Langkah lepas paking blok bawah ini pengen aku cobain tapi blum sempet,
ntar pas servis besar lagi aja kayanya.
3.
Porting lubang in & out. Lubang in dan out masing-masing di gedein
diameternya 1 mm Yang ini juga harus ke bengkel. Beberapa bengkel top
mematok harga 300rb hingga 500rb. Tapi bengkel2 balap rumahan palingan
100rb.
4.
Ganti karbu (berarti langkah nomor 1 ga perlu), saran pake punya RX
King (karena murah, dan cocok dan bisa langsung pasang ke intake
manifold dan filter udara standar), spuyer bisa coba PJ 20 MJ 150,
setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (plis note tiap
motor bisa beda2), posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas.
Alternatif lain bisa juga pake punya NSR SP yakni Keihin PE 28 harga
barunya 600 rbuan yang Thailand (Awas barang palsu china). Klo ganti
karbu, sebaiknya juga pasang keran bensin model kompresor buat gantiin
aslinya yang model vakum…biar aliran bensin lancar…
5.
majuin gigi TOP 1 mata, ini berarti majuin waktu buka tutup katub masuk
dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setingannya adalah klep masuknya
dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata…istilah teknisnya buat
nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle…buat optimalkan proses
pembilasan di putaran tinggi…hehehe…bingung, bingung deh….), hasilnya
juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in
0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal
shim-nya. Yang ini siy jelas mending ke bengkel aja deh…trus bengkelnya
juga harus yang jago.
6.
lepas saringan udara (klo dah ganti karbu), yang dilepas hanya elemen
saringan udaranya aja…itu tuh yang ada ada kertas saringanya. Sedangkan
boknya masih terpasang dan tersambung ke karbu . Kalo masih tetap mau
andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat
dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin
aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa
dilakuin sendiri
7.
potong kabel koil 2 cm (=ngurangin resistensi kabel sekitar 10%), Bisa
dilakuin sendiri. Ingat masang kabelnya lagi harus bener2 kuat, caranya
ditusukin dan diputar hingga ngedrat.
8.
ganti pake busi Iridium (saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG
30rb) hasilnya lumayan. Klo mau tetep pake busi standar juga gapapa,
cuman atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm
9. oli pake yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli), trus pake yang 10/40.
10.
ganti knalpot free flow, saran yang murah dan cukup ampuh pake bikinan
Edi Sawangan (yang pelat pernis cuman 250 rb)…yang jelas tampilan jadi
lebih sangar bin bengis karena bahan knalpot dari pelat yang di pernis
doing plus coklat-coklat kaya karatan …jauh dari kesan klimis yang
sering ditimbulkan bila pake knalpot aluminium atau krom…hehehe…no
offense ya buat yang pake knalpot mahal 2… )
11.
Posisi as roda pada penyetel kekencengan rantai diusahakan pada posisi
sedepan mungkin, klo perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak
poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah
bermanuver..khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai
karena rantai beradu dengan lengan ayun.
12.
Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm, bisa pake potongan per kopling
(bisa pake punya motor apa aja asal diameter sama, harga palingan 15
ribuan), tapi mesti ditipisin pake gerinda dulu biar ga ketebelan.
Langkah ini sebaiknya dibengkel aja deh. Trus di ujung kabel kopling
yang di atas bak mesin, diujungnya dipakein per yang sering dipakai di
rem teromol (harga 5 ribuan) untuk ngedorong tuas pengungkit kopling
agar baliknya cepet. Hasilnya kopling jadi cepet baliknya dan motor
langsung loncat begitu kopling dilepas….yang jelas kedua langkah ini
bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing (100 – 150 rb, tapi
awas, beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3
bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi….per kopling
standar terutama yang CBU kayanya lebih durable dan dengan diganjel,
kekerasannya akan setara dengan per racing). Tapi perhitungkan efek
sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegel2 klo lewat jalan macet.
13.
Pulser digeser 1 ampe 2 mili…yang ini aku ga tau kenapa bisa bikim
motor makin melesat, tapi aku praktekin hasilnya memang berasa kok.
Suruh orang bengkel aja yang mundurin.
14.
nah klo semua langkah diatas…atau beberapa aja deh…udah dilakukan pasti
performa motor dah melonjak. Tapi khusus untuk temen2 di Jakarta ato
daerah yang ramai dalam artian trek lintasan pendek2 yang mengakibatkan
ga bisa leluasa pol gas di gigi 5 ato 6…maka disarankan ganti gir depan
pake yang 13 mata (standarnya 14 mata) bisa pake punya yamaha crypton
ato F1ZR…beli aja yang buatan aspira atau indopart cumin 30
ribuan…hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah
ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan (lagian kan disaranin
buat yang sering kena macet jadi ga pernah nge-top speed..hehe) malahan
justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed.
Bila dana masih ada
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.
Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga, hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.
Bila
CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang
lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll…atao bisa
juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena
kasusnya sama dengna per kopling, yang racing kadang jadi lembek
lama-lama…
Untuk
camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa (850 – 1
jutaan…ato NMF yang hampir 2jutaan)…ato apalah terserah…soalnya aku
sendiri blum nyobain klo yang ini. Klo dah ganti chamshaft pake yang
racing berarti langkah No. 5 tidak perlu dilakukan.
Semoga berguna.
Porting Polish
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43
Performa: gigi 4 120 kpj (mentok limiter)..gigi 5 135 kpj…gigi 6..blum pernah ketemu jalan yg cukup sepi buat full throttle…
KARBURATOR PE
“Karburator yang mampu memuaskan keinginan jutaan orang “
Alias karbu sejuta umat, disukai banyak orang karena fiturnya :
- Ukuran venturi bebas memilih mulai dari 20mm ada, ampe segede gajah 38mm ada. Yang asli SUDCO bisa kalian liat tuh setelan gas (stasioner) warna item kecil. Jadi yang biasa kalian pake warna kuning itu adalah punya NSR SP, alias bukan SUDCO punya, bukan PE no.1 nya. Ya gpp namanya performa menyesuaikan kantong cekak hehehe..
- SKEP bulat berlapis Chromium
- Performa tinggi dengan harga ekonomis
PJ Carburetors
PJ karburator sudah terbukti kemampuannya karena skep model oval yang unik ini. Memiliki kemampuan untuk membuat mesin memiliki respon jauh lebih cepat daripada karburator standard ber-skep bundar. Keuntungannya adalah akselerasi lebih cepat dan peningkatan performa mesin.
PJ Features
- Oval skep dilapisi chrome licin untuk respon gas terbaik
- Ukuran skpe lebar untuk menambah tenaga dan meningkatkan aliran udara pada RPM bawah ke tengah.
- Mudah untuk setting basah dan mengontrol kecepatan
- Kemudahan spare part dan ukuran jet
- Model sangat popular
PWK General: PWK Carburetors
“Menghasilkan tenaga tanpa kompromi”Dunia motorcross kenal PWK. Karburator KEIHIN satu ini sangat dominan pada mesin motorcross, karena kehebatan performa mereka beradaptasi dengan banyak merk mesin pabrikan. Inilah Performa superior karburator KEIHIN.
PWK Features
- Skep SEMI FLAT (D) dengan lapisan Chrome untuk respon sempurna dan flow lebih besar pada RPM tinggi
- Ukuran mulut karburator yang lebih besar untuk maksimalisasi tenaga.
- Kemudahan setingan karburator.
- Quad Vents: Mengurangi tenaga drop saat udara melewati venturi
- PWK Air Strikers: Mengarahkan udara langsung menuju nosel utama untuk membangkitkan sinyal dan respon gas